PALANGKARAYA, iNews.id – Rudal penghancur milik Indonesia memiliki beberapa tipe. Rudal merupakan salah satu alat utama persenjataan (alutsista) penting bagi TNI untuk menjalankan tugas militernya.
Senjata ini menjadi salah satu senjata yang sering digunakan oleh militer dalam perang. Banyak yang beranggapan Indonesia tidak mampu menyaingi kedigdayaan militer negara lain yang sangat canggih.
Padahal, jika ditelusuri lebih dalam, Indonesia merupakan salah satu negara yang didukung peralatan perang canggih. Sejumlah rudal digunakan untuk serang darat maupun udara.
Berikut rudal penghancur milik Indonesia:
1. Rudal Starstreak
Salah satu sistem senjata pertahanan udara canggih milik Indonesia. Rudal ini menjadi misil kategori HVM (high velocity missile) dengan kecepatan lebih dari 3 mach.
Rudal penghancur milik Indonesia ini bisa mempertahankan serangan dengan kemampuan tembak sejauh 7 Km dengan jangkauan radar mencapai 250 Km.
Dalam penyediaan starstreak ini, Len melakukan joint production dan integrasi sistem yang dilakukan di Len Technopark, Subang. Hal ini dilakukan guna memenuhi nilai Imbal Dagang, Kandungan Lokal, dan Offset (IDKLO) keterlibatan perusahaan lokal setiap pengadaan alutsista dari vendor asing.
2. Rudal Mistral
Rudal MANPADS (Man Portable Air Defence) MBDA Mistral selain digunakan oleh TNI AD, mistral ini sudah cukup lama digunakan oleh TNI AL pada kapal perang jenis korvet dan frigat. Sebagai rudal MANPADS, Mistral mampu menguber sasaran hingga jarak efektif 5,3 km dengan sistem pemandu infrared.
Rudal Mistral dapat meluncur dengan kecepatan Mach 2,6 dan dilengkapi 3 Kg hulu ledak high explosive.
3. Rudal Yakhont P 800
Rudal Yakhont P 800 berasal dari negara Rusia dan Indonesia menjadi salah satu yang mempunyai rudal hebat ini. Rudal Yakhont P 800 memiliki berat 3.000 Kg dengan kecepatan Mach 2,5 dan daya jelajah 120 to 300 Km tergantung pada ketinggian 5 meter atau lebih tinggi.
Yakhont P 800 bisa menjangkau hingga 300 Km dan hulu ledak 250 Kg dan memiliki keakuratan yang baik untuk menghancurkan sasaran. Selain itu rudal ini juga dilengkapi dengan sistem canggih sehingga sulit dilacak oleh musuh.
4. Rudal Kh-59ME
Merupakan varian ekspor dari keluarga rudal Kh-59. Rudal ini masuk dalam kategori rudal udara ke permukaan yang paling bongsor, lantaran beratnya 930 Kg.
Rudal Rudal Kh-59ME dikenal sebagai salah satu persenjataan andalan pada armada jet tempur Sukhoi Su-27/Su-30 MK2. Sistem pemandu Kh-59ME mengandalkan mode kombinasi inertial guidance dan TV guidance (pemandu TV), serupa dengan rudal Kh-29TE.
Rudal penghancur milik Indonesia ini dilengkapi dua mesin, utamanya berupa two stage rocket. Sebagai pendukung terdapat mesin turbofan eksternal yang berada di bawah bodi. Kh-59ME dapat terbang sejauh 115 km dengan kecepatan subsonic, antara Mach 0,72-0,88.
5. Rudal Petir V-101
Menggunakan engine standar dengan kecepatan 260 Km/jam. Keunggulan Petir di antaranya sudah mengadopsi multiple 3D point.
Tentunya ini lebih maju dibandingkan dengan rudal yang menggunakan seeker, konsekuensinya Petir nanti dibenamkan prosesor tingkat tinggi untuk memproses data sasaran tembak. Petir V-101 sekilas mirip rudal jelajah Tomahawk dengan dukungan siirip tegak dan sayap utama.
Fungsi sirip yang menyerupai pesawat tempur ini untuk memudahkan pengendalian kecepatan.
6. Rudal Exocet MM40 Block 3
Merupakan upgrade dari Exocet MM40 Block 2. TNI AL telah membeli Exocet Block 3 dan telah sampai pada 2013. Exocet MM40 sebenarnya hampir sama dengan variasi sebelumnya, yaitu Block 2.
Namun jangkauan pada Exocet Block 3 lebih jauh bisa sampai 180-200 Km dibanding Block 2 yang hanya 120 Km. Rudal ini memiliki level high subsonic dengan Mach 0,93 ber-high G manuver tinggi (10g).
7. Rudal Raytheon AGM-65K2
Merupakan rudal buatan Raytheon Corporation, Amerika Serikat (AS). Rudal ini memiliki panjang 2,49 meter dengan diameter 300 Mm dan mempunyai berat total mencapai 360 Kg dengan kecepatan 1.150 Km/jam.
Rudal ini digadang untuk melengkapi sisa 10 unit-F 16 di Skadron Udara 3 dan 24 unit F-16 C/D Block 52ID di Skadron Udara 16.
8. R-73 (AU)
Bisa disebut rudal yang punya komparasi full dengan Sidewinder. Bila Sidewinder menjadi lambing supremasi AAM jarak dekat AS dan NATO, R-73 menjadi andalan sejak era Uni Soviet dan Pakta Warsawa.
Serupa, R-72 juga terdiri dari beragam varian karena rudal ini bukan produk yang baru-baru sekali. R-73 ini merupakan peninggalan perang dingin, pertama kali dikembangkan pada 1973 oleh Vympel NPO.
Jumlah R-73 yang dimiliki TNI AU menurut laporan SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute), lembaga independen internasional yang didedikasikan untuk penelitian konflik, persenjataan, pengawasan senjata dan perlucutan senjata yang bermarkas di Swedia.
Tercatat transaksi pada 2011 pengadaan 75 unit R-73 oleh Indonesia. Spesifikasi dari R-73 ini di antaranya memiliki kecepatan 2,5 Mach, panjang rudal 2,9 meter, berat 10 Kg dan memiliki jangkauan maksimal 40 Km.
Itulah deretan rudal penghancur milik Indonesia yang ditakuti musuh.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait