Ribuan warga Kota Palangka Raya mengidap penyakit ISPA sebagi imbas asap karhutla. (Foto: iNews.id/Ade Sata)

PALANGKA RAYA, iNews.id - Sebanyak 9.599 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) terjadi di Kota Palangka Raya sejak awal tahun 2023. Kasus tersebut terjadi sebagai imbas dari asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sampai saat ini masih belum tertangani.

Kasus karhutla dan cuaca ekstrem berdampak besar terhadap kondisi lingkungan, salah satunya imbas dari kabut asap yang selalu menyelimuti Kota Palangka Raya.

Warga yang sering beraktivitas di luar rumah otomatis sering menghirup kabut asap. Tak heran jika penderita ISPA semakin banyak terutama dari kalangan lansia dan anak-anak.

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, menyebutkan, sejak bulan Januari 2023 hingga Agustus 2023 saja telah tercatat total 9.599 kasus ISPA di Kota Palangka Raya.
 
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Provinsi Kalteng, Riza Syahputra, mengatakan, kenaikan signifikan terjadi pada bulan Agustus 2023 di mana terdapat 2014 kasus ISPA.

"Angka ini naik lebih dari tiga kali lipat jika dibandingkan data bulan Juli 2023 yang hanya berjumlah 637 kasus," kata Riza, Sabtu (30/9/2023). 
 
Diprediksi, jumlah kasus ISPA pada bulan September 2023 ini akan lebih meningkat lagi menjadi 3.500 kasus. 

Sementara itu, upaya penanggulangan dampak kabut asap juga terus dilakukan Pemerintah Kota Palangka Raya. Langkah itu di antaranya dengan membagikan masker kepada warga sekaligus mengimbau untuk tidak membakar lahan dengan sembarangan, mendirikan posko Satgas Karhutla serta melakukan pemadaman di setiap titik api kebakaran.


Editor : Asep Supiandi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network