Banjir di Kapuas Rendam 3.686 Rumah, 13.192 Warga Terdampak
JAKARTA, iNews.id - Hujan deras yang mengguyur pada Rabu (29/3/2023) mengakibatkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas meluap. Akibatnya, tujuh desa di Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng), terendam banjir.
Berdasarkan data BNPB, Sabtu (1/4/2023), sebanyak 3.686 rumah yang dihuni 13.192 warga terendam banjir dengan ketinggian bervariasi antara 20-155 sentimeter (cm).
"Selain itu 27 rumah ibadah, 27 fasilitas umum, 32 sekolah, 6 fasilitas kesehatan dan 55 titik akses jalan juga masih terendam banjir," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Sabtu (1/4/2023).
Saat ini, Pemkab Kapuas telah menyatakan status tanggap darurat untuk mempercepat penanganan banjir. Pemerintah setempat juga telah mendirikan posko darurat berikut beberapa pos lainnya seperti dapur umum di halaman Kantor Kecamatan Kapuas Tengah dan pos layanan kesehatan bagi warga terdampak.
"Sebagai bentuk upaya penanganan darurat, tim BPBD Kabupaten Kapuas beserta lintas OPD terkait juga telah melakukan beberapa kegiatan mulai dari patroli dan pemantauan kondisi banjir, membagikan makanan kepada warga terdampak, memberikan pelayanan kesehatan dan membantu evakuasi warga apabila dibutuhkan," ujar Muhari.
Dia mengatakan, wilayah Kapuas yang sering diguyur hujan sedang hingga deras membuat banjir bertahan hingga hari ini. Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kapuas masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan dapat disertai petir hingga Senin (3/4/2023).
Menyikapi fenomena itu, Muhari mengimbau masyarakat tetap mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi yang dapat dipicu oleh faktor cuaca seperti angin kencang, banjir bandang, tanah longsor, dan banjir susulan.
"Apabila terjadi hujan lebat dalam durasi lebih dari satu jam, maka diimbau bagi masyarakat yang tinggal di lereng sungai dan di bawah tebing agar mengungsi ke lokasi yang lebih aman sampai kondisi dinyatakan kondusif," kata Muhari.
Sementara itu, Muhari mengatakan OPD setempat dapat membantu masyarakat dalam peningkatan kapasitas, mitigasi, dan kesiapsiagaan demi meminimalisasi dampak bencana. Perihal penanganan darurat, kebutuhan dasar warga terdampak agar dipenuhi dengan memprioritaskan kelompok rentan.
"Seluruh masyarakat dan komponen pemerintah daerah setempat agar terus memantau perkembangan cuaca terkini dari informasi yang dikeluarkan oleh instansi berwenang seperti BMKG. Hindari informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar dia.
Editor: Rizky Agustian