Sikapi Datangnya Musim Kemarau, Wagub Kalteng : Deteksi Dini Karhutla Harus Dilakukan

PALANGKA RAYA, iNews.id – Menghadapi musim kemarau, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Deteksi dini yang memicu kebakaran langsung disikapi.

Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo mengatakan, tengah mematangkan kesiapsiagaan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Standar operasional prosedur dalam menghadapi ancaman karhutla tetap sama.

“Jangan pernah lengah, tingkatkan kesiapsiagaan personel maupun sarana- prasarana," katanya, Selasa, (31/5/2022).

Deteksi sejak dini, sambungnya, harus dilakukan. Misalnya jika terjadi hal-hal yang dirasakan akan menimbulkan sebuah bencana seperti kebakaran saat kecil, tidak perlu menunggu api membesar kemudian mengambil tindakan.

Edy mengajak semua pihak agar tidak pernah berhenti memantapkan sinergi antarlini dalam satu sistem komando dan koordinasi melalui Satgas Pengendali Karhutla.

Satgas ini berfungsi mengkoordinasikan perencanaan, pengorganisasian, operasional, pengawasan dan evaluasi dalam setiap usaha pengendalian karhutla sepanjang tahun, sehingga upaya pengendalian semakin efektif dan efisien.

Ada tiga hal yang harus menjadi perhatian bersama, meliputi upaya memperkuat pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi karhutla, Satgas Pengendali Karhutla agar dimantapkan dan dilengkapi peralatan memadai, serta penetapan status siaga darurat bencana karhutla secara tepat.

Adapun sebagai salah satu upaya pemantapan menghadapi kemarau serta potensi karhutla, Pemprov Kalteng melaksanakan rakor Satgas Pengendali Karhutla yang digagas Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadan Kebakaran (BPB-PK).

Kepala Pelaksana BPB-PK Kalteng Falery Tuwan menjelaskan rakor ini merupakan tindak lanjut rakor karhutla tingkat nasional sekaligus upaya antisipasi dan kesiapsiagaan di wilayah Kalteng pada 2022.

"Juga mengingatkan kembali komitmen bersama untuk mewujudkan Kalteng bebas kabut asap yang sudah dirintis sejak 2019,” katanya.(*)

Editor: Febrian Putra