Kemudian, lanjut dia, Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) DPKH Kobar bersama Ketua Asosiasi Pedagang dan Pemotong Sapi (Aspepsi) Kobar berinisiatif untuk melakukan pemeriksaan sampling. Langkah ini bertujuan sebagai respons monitoring kemungkinan temuan kasus PMK pada sapi asal Provinsi Jatim yang masuk ke Kobar.
"Dari hasil pemeriksaan awal ditemukan 16 ekor sapi milik beberapa peternak yang menunjukkan gejala klinis suspek PMK yaitu demam tinggi, hipersalivasi, lepuh, erosi pada lidah, mukosa mulut dan kulit sekitar kuku," katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait