JAKARTA, iNews.id - Kasus anggota Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) Aipda Andre Wibisono tewas dikeroyok di kampung narkoba puntun Kecamatan Pahadut, menjadi kasus perhatian di akhir tahun 2022 ini. Sebab, korban tewas setelah meminta uang dan sabu di lokasi itu.
Peristiwa yang dialami korban terjadi pada Jumat (2/12/2022) sekitar pukul 15.00 WIB.
Anggota Bidokkes Polda Kalteng itu tewas dengan sembilan titik luka. Termasuk dua luka tembak akibat senjata airsof gun, bekas luka sayatan serta luka akibat pukulan benda tumpul.
Kronologi kejadian
Kasat Reskrim Polresta Palangka Raya Kompol Ronny M Nababan membeberkan kronologi kejadian pembunuhan yang dialami anggota Polda Kalteng tersebut.
Dia mengatakan, saat itu korban datang ke lokasi kejadian dengan menggunakan pakaian preman datang seorang diri ke komplek puntun untuk meminta uang dan narkotika jenis sabu.
Setelah permintaannya dipenuhi, korban kemudian terlibat cekcok dengan beberapa orang tersangka dan terjadi perkelahian.
Korban sempat akan mengeluarkan senjata tajam namun berhasil direbut dan dibuang salah seorang tersangka.
Melihat perkelahian dan teriakan tersangka, beberapa pelaku lain datang membantu dengan mengambil kayu, palu dari proyek pembangunan jalan di daerah setempat hingga korban terdesak dan kabur ke daerah rawa dan dikeroyok hingga tewas.
"Sebenarnya beberapa tersangka mengetahui korban adalah anggota polisi," katanya, Senin (19/12/2022).
Dia menyebut, dugaan motif pembunuhan ini berawal cekcok setelah korban meminta uang dan narkoba.
Sembilan orang ditangkap, satu ditembak
Dalam kasus ini, tim gabungan sudah berhasil menangkap sembilan pelaku yang terlibat pembunuhan terhadap Aipda Adre.
Satu dari sembilan pelaku yakni Indra Lesmana alias Teteh (20) tewas ditembak polisi karena berusaha kabur saat akan ditangkap.
Indra ditangkap di pondok Dusun Kramat, Desa Pantar, Kecamatan Mentangai, Kabupaten Kapuas.
Saat penggerebekan itu, Teteh yang membawa senjata airsoft gun dan celurit berusaha menyerang polisi yang hendak menangkapnya hingga akhirya ia ditembak.
Indra adalah orang yang telah menembak korban dengan menggunakan senjata air softgun sebanyak lima kali, dua proyektil gotri bersarang di leher serta bagian telinga korban.
"Pelaku merupakan aktor utama," ujarnya.
Polisi masih mengejar dua pelaku lain yang hingga kini masih buron namun identitasnya telah diketahui.
Dua polisi ditahan
Bukan hanya menangkap sembilan pelaku pembunuh Aipda Andre Wibisono, Polda Kalteng juga menahan dua oknum polisi yang berada di lokasi kejadian saat korban tewas.
Dua oknum polisi itu berpangkat Bripka dan Aiptu berinisial R dan U. Mereka ditahan karena bertugas bukan pada tempatnya.
"Menurut keterangan saksi setiap hari oknum tersebut berada di kampung rawan narkoba puntun, termasuk ketika terjadi pembunuhan terhadap Aipda Andre Wibisono Personel Bidokkes Polda Kalteng," Kabid katanya, Kamis (29/12/2022).
Dua oknum polisi itu akan dilakukan sidang kode etik setelah Operasi Lilin Januari 2023 mendatang. Saat ini, keduanya sudah ditahan di ruang khusus Propam Polda Kalteng.
"Mereka ini melakukan tugas tidak pada tempatnya, jadi dianggap suatu kesalahan dan harus ditindak. Jika terbukti maka akan diberikan sanksi tegas," ujarnya.
Editor : Candra Setia Budi
Artikel Terkait