Riska menjelaskan ekskavator itu akan ada tanpa batas waktu sampai selesai penggalian kolam atau pembenahan fasilitas lainya. Menurutnya, semasih dibutuhkan sekolah suatu keberkahan untuk melakukan amal kebaikan.
“Alat ini, akan disini sampai tidak dibutuhkan. Kalau ada rejeki jangan di tunda-tunda gunakan, mari kita maju bersama demi kemajuan bangsa,” katanya.
Sementara dari pihak sekolah, Sarah, menyampaikan bahwa bantuan dari orang tua murid bukan hanya dalam bentu ekskavator tapi juga tenaga dan pikiranya termasuk mencarikan ratusan bibit pohon di luar Kotim.
“Semoga ini bisa memotivasi pihak lain yang ingin bersama sama memajukan dunia pendidikan, ini nominal luar biasa. Bukan saja membatu dengan alat, tapi juga mencarikan kita bibit pohon,” katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait