Warga korban banjir di Kotawaringin Barat sudah mulai terserang penyakit. (Foto: Sigir Dzakwan Pamungkas/iNews.id)

KOTAWARINGIN BARAT, iNews.id - Warga korban banjir di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng) yang bertahan di rumah mulai terserang penyakit seperti batuk, pilek, gatal. Bukan itu saja, warga juga mengalami iritasi kulit, kutu air serta hipertensi dan diare.
  
Alasan warga yang tidak mau mengungsi di tengah kepungan banjir karena tetap harus mencari nafkah bekerja sebagai buruh harian, bongkar muat di pasar tradisional dan memulung mengumpulkan barang bekas untuk dijual kembali  ketempat pengepul barang rongsokan.

Salah satu korban banjir bernama Ahmad Supandi mengaku sudah terserang penyakit batuk dan pilek akibat dari banjir. 

"Dua hari batuk pilek, tidak bisa tidur menggigil," singkatnya.

Sementara itu, Dokter Puskesmas Natai Palingkau Chika mengatakan, saat ini air di Kelurahan Baru air sedikit surut. Namun, biasanya setelah surut air semakin kotor dan bau.

"Biasanya pasca-banjir ini akan timbul penyakit yang diakibatkan jamur, hingga kutu air, diare, munta ber, batuk, pilek bahkan hipertensi pun bisa terjadi. Hal itu disebabkan karena air kotor," katanya.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat yang mengalami berbagai penyakit pasca-banjir tersebut dapat mendatangi puskesmas terdekat.

Bukan itu saja, untuk menghindari penyakit tersebut, ia pun meminta warga untuk menjaga kesehatannya.

"Untuk menghindari penyakit kutu air, atau jamur di kaki warga dapat menggunakan alas kaki. Masyarakat yang saat ini mengungsi dan mempunyai keluhan dapat melapor ke Rukun Tetangga (RT) masing-masing sehingga bisa disambungkan ke pihak puskesmas terdekat,"  ungkapnya.
 
Berdasarkan data dari BPBD setempat, banjir di Kabupaten Kobar terjadi di 5 kecamatan, total korban banjir mencapai 29.000 jiwa lebih dengan rincian banjir di Kecamatan Kotawaringin lama ada korban 1.179 kepala keluarga (KK)  terdiri 4.220 jiwa.

Kecamatan Arut Selatan 7.119 KK total 22.789 jiwa, Kecamatan Arut Utara 741 kk terdiri 2.662 jiwa. Kemudian, di Kecamatan Pangkalan Banteng 66 KK 145 jiwa, dan di Kecamatan Kumai 25 kk 75 jiwa.

Dari angka itu hanya 40 persennya saja yang mau mengungsi, selebihnya tetap bertahan di rumahnya masing-masing sambil menunggu bantuan datang.


Editor : Candra Setia Budi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network