Populasi banteng kalimantan (Bos javanicus lowi) di habitat Hutan Belantikan Hulu, Kalimantan Tengah semakin berkurang, hanya tersisa 20 ekor. (Foto: Antara).

Menurutnya, selain karena perburuan oleh manusia, mulai berkurangnya habitat hewan yang sudah masuk apendiks satu kritis atau terancam punah tersebut juga karena reproduksi lebih lama. Apalagi, belum tentu seluruh betina produktif.

"Kalau untuk pakan di sana cukup melimpah, seperti bambu, kelakai, paku-pakuan, dan lainnya. Untuk predator alam sendiri, paling diburu oleh buaya saat banteng-banteng tersebut menyeberangi sungai," katanya.

Ancaman lainnya terhadap populasi banteng, kata dia karena lokasinya hutan produksi, sehingga masih banyaknya penebangan pohon sehingga membuat semakin menyempitnya habitat banteng kalimantan tersebut.

"Dengan adanya penebangan pohon akan berdampak pada berkurangnya tempat berkembang biak dan berlindung bagi banteng dan satwa liar lain," ucapnya.

Untuk di wilayah Kalteng, lanjut dia habitat satwa yang biasa lebih aktif di malam hari untuk menghindari perburuan, dan memiliki sensitivitas yang tinggi ini ditemui daerah Seruyan, Lamandau yakni Hutan Belantikan dan wilayah Pegunungan Schwaner.

"Upaya mengantisipasi semakin berkurangnya habitat banteng kalimantan terus dilakukan, seperti kami terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat di empat desa yakni Desa Nangamatu, Kahingai, Perikan, dan Bintang Mangalih yang langsung bersebelahan dengan Hutan Hulu Belantikan," katanya.


Editor : Kurnia Illahi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network