Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nuryakin selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalteng. (Foto: dok Pemprov Kalteng)

Menurutnya, komitmen, keseriusan dan kegigihan, serta inovasi dalam pengendalian inflasi adalah kunci keberhasilan.

"Bapak Gubernur dan Bapak Wagub sangat fokus terhadap inflasi, saya selaku ketua TPID harus mempu menterjemahkan itu sebagai suatu tugas yang harus diemban dengan serius dan harus mampu mensinergikan kepada semua pihak, agar pengendalian inflasi di Kalteng berjalan baik dan membuahkan hasil," katanya.

Seperti diketahui, angka inflasi beberapa provinsi di Kalimantan secara tahunan (YoY) diantaranya Kalimantan Selatan sebesar 4,40 persen, Kalimantan Timur sebesar 3,82 persen, Kalimantan Barat sebesar 3,78 persen, Kalimantan Utara sebesar 3,29 persen, dan Kalteng sebesar 2,99 persen.

Inflasi nasional tercatat sebesar 3,27 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun (Agustus 2023 terhadap Agustus 2022) di Kota Palangka Raya berada di urutan 11 kota, dengan inflasi terendah sebesar 2,78 persen. Sementara itu, inflasi Sampit berada di urutan sembilan kabupaten, dengan inflasi terendah sebesar 3,32 persen.

Pada Agustus 2023, gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit mengalami deflasi sebesar 0,20 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,28. Dari 90 kota IHK, 44 kota mengalami inflasi, sedangkan 46 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 0,55 persen dengan IHK sebesar 122,04 dan deflasi tertinggi terjadi di Waingapu sebesar 1,20 persen dengan IHK sebesar 114,93.

Deflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Agustus 2023 terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,53 persen), kelompok transportasi (0,48 persen), serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,06 persen).

Kemudian, pada inflasi tahun kalender (Agustus 2023 terhadap Desember 2022), untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit tercatat sebesar 1,42 persen. Sementara itu, inflasi tahun ke tahun (Agustus 2023 terhadap Agustus 2022) sebesar 2,99 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Agustus 2023 antara lain bayam, cabai rawit, bawang putih, rokok kretek filter, obat dengan resep, bahan bakar rumah tangga, sekolah menengah pertama, emas perhiasan, solar, dan rokok putih. Di sisi lain, omoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Agustus 2023 adalah daging ayam ras, angkutan udara, bawang merah, beras, ikan saluang, tomat, ikan gabus, ikan baung, udang basah, dan timun.


Editor : Rizqa Leony Putri

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network