KOTIM, iNews.id - Kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah akibat kebakaran lahan dan hutan (karhutla) terus meningkat. Sejak Januari hingga akhir Agustus 2023, tercatat sudah ada 15.462 orang menderita ISPA.
Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur, Umar Kaderi mengatakan, kasus ISPA terbanyak terjadi pada periode Juli dan Agustus saat kebakaran hutan atau lahan dan kabut asap marak terjadi.

Asap Karhutla Selimuti Palangka Raya Setiap Pagi, Ganggu Aktivitas dan Kesehatan Warga
“Maraknya kebakaran hutan dan lahan serta munculnya kabut asap dalam beberapa bulan terakhir mengakibatkan kualitas udara di Kotawaringin Timur berdasarkan indeks standar pencemaran udara (Ispu) dinyatakan tidak sehat,” katanya, Jumat (14/9/2023).
Dampak asap dari kebakaran hutan atau lahan tersebut, kata dia, sangat rentan terhadap kesehatan pernapasan.

DLH Kalteng Sebut Karhutla Sebabkan Kerusakan Lingkungan Kota Palangka Raya
“Kasus ISPA meningkat drastis pada bulan Juli dan Agustus. Jika sebelumnya hanya diderita oleh seribuan orang, naik menjadi 2.020 warga. Angka tersebut terus meningkat pada Bulan Agustus dengan angka kasus mencapai 2.708 orang,” ungkapnya.
Dia menambahkan, kasus ISPA merata diderita seluruh kalangan usia, mulai dari balita, anak-anak, dewasa hingga manula atau lansia. Kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang.
Untuk mencegah dampak negatif asap kebakaran hutan atau lahan terhadap kesehatan pernapasan, warga diimbau menggunakan masker penutup mulut dan hidung, serta mengurangi aktivitas di luar ruangan, termasuk juga banyak mengkonsumsi air putih serta berperilaku hidup bersih dan sehat.
Editor: Kastolani Marzuki













