Cerita Srimahwiyah, Ibu di Kotim Selamat Meski Diterkam dan 3 Kali Ditenggelamkan Buaya
KOTIM, iNews.id - Nasib baik dialami seorang ibu di Kotawaringin Timur (Kotim) , Kalimantan Tengah (Kalteng). Ibu bernama Srimahwiyah (42) itu selamat meski diterkam dan diseret buaya ke dalam sungai.
Warga Gang Sepakat, Jalan Binjai Desa Bagendang Tengah, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kotim, ini bahkan tiga kali ditenggelamkan ke sungai oleh buaya.
"Saya sempat tiga kali dibawa tenggelam. Saat muncul ke permukaan saya berteriak. Saya bersyukur bisa selamat," kata Srimahwiyah, Selasa (24/5/2022).
Perempuan yang kerap disapa Sri ini menceritakan, peristiwa itu terjadi sekitar pada Senin (23/5/2022) sekitar pukul 04.30 WIB.
“Saat itu dia sedang mengambil air wudhu di sungai untuk shalat Subuh,” kata Sri.
Dia sempat melihat benda mengambang tidak jauh dari tempatnya berwudhu. Dia tidak menyadari bahwa benda yang dikiranya batang pohon yang mengambang itu ternyata seekor buaya.
Tanpa diduga, buaya menerkam kaki kiri Sri. Dalam hitungan detik, buaya langsung menariknya ke dalam sungai. Diperkirakan, buaya itu sepanjang tiga meter. Saat dia berteriak, beberapa warga datang ke lokasi.
Tapi, warga tidak bisa berbuat banyak karena tubuhnya dibawa ke dalam sungai. Sri yang terus berusaha berontak akhirnya berhasil membuat buaya melepaskan gigitannya.
Sri langsung ditolong warga dan dilarikan ke puskesmas setempat. Sri kemudian dirujuk ke RSUD dr Murjani Sampit untuk mendapatkan penanganan intensif pada luka di kaki kiri akibat gigitan buaya tersebut.
"Ini kaki saya masih sakit. Mudah-mudahan tidak ada masalah. Mudahan segera sembuh," kata Sri usai menjalani pemeriksaan rontgen di rumah sakit.
Sementara itu Kepala Desa Bagendang Tengah Untung Sukardi ditemui di desanya mengatakan, serangan buaya terhadap manusia merupakan yang pertama kali terjadi di desanya. Kejadian ini membuat warga setempat menjadi takut dan waswas.
"Saat kejadian ada orang disambar buaya, Setelah kejadian itu terjadi di desa kami, kini warga menjadi waswas. Makanya kami mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan," kata Untung.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto