Kecanggihan 2 Kapal Perang TNI AL Dibuat di Jerman, Dilengkapi Teknologi Peperangan Ranjau

JAKARTA, iNews.id - Dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang dibangun di galangan kapal Jerman dalam perjalanan menuju Tanah Air. Kapal dengan nama KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 itu berlayar dari Jerman menggunakan transporter ship sejak Jumat (23/6/2023).
Kedua KRI itu merupakan kapal perang buru ranjau berjenis Mine Counter Meassure Vessel (MCMV). Kapal yang dinamakan dengan nama-nama pulau di Provinsi Papua ini mampu bekerja di laut dangkal maupun laut dalam.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan, tujuan pengadaan kedua KRI tersebut karena masih banyaknya ranjau laut peninggalan perang dunia kedua.
"Keduanya bertugas untuk menjaga perairan Indonesia agar tetap aman, bebas dari gangguan serta ancaman senjata bawah air terutama ranjau. Selain itu kapal canggih ini juga akan dioperasikan untuk membersihkan perairan Indonesia yang masih memiliki potensi bahaya ranjau," ujar Laksamana TNI Muhammad Ali dikutip dari laman TNI, Selasa (27/6/2023).
Dikutip dari laman TNI, spesifikasi KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 memiliki dimensi panjang 61,4 meter dan lebar 11,1 meter. Keduanya memiliki beberapa kecanggihan karena dilengkapi dengan teknologi peperangan ranjau modern.
Kapal tersebut terbuat dari bahan baja non-magnetik dan memiliki degaussing system, yakni sistem untuk mengurangi kemagnetan kapal. Selain itu, kapal juga dilengkapi penggerak motor elektrik untuk mengurangi tingkat kebisingan.
Kemudian, kapal perang ini dilengkapi peralatan sonar terbaru yang mampu mendeteksi dan mengklasifikasi kontak di bawah air dan memiliki perangkap ROV (Remotely Operated Vehicle) untuk identifikasi dan netralisasi ranjau.
Keunggulan kapal ini juga dilengkapi AUV (Autonomous Underwater Vehicle) untuk membantu mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air dan USV (Unmanned Surface Vessel), yakni kapal tanpa awak untuk pemburuan dan penyapuan ranjau.
Editor: Kurnia Illahi