Pemuda Perindo: Potensi UMKM Kalteng Bagus tapi Terkendala Pemasaran

JAKARTA, iNews.id - Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan segala kekayaan yang dimilikinya dinilai mampu menghadirkan berbagai potensi bagi UMKM. Namun, kekayaan itu tidak lantas membuat produk dari daerah tersebut bisa bersaing dan mudah ditemukan di pasaran.
Ketua DPW Pemuda Perindo Kalteng Fahriyan Eko Santosa mengatakan, setelah sempat dihantam pandemi Covid-19 selama dua tahun, saat ini potensi UMKM mulai menggeliat. Sementara, mereka dinilai memiliki kelemahan dalam pemasaran.
“Sekarang lebih bagus, tapi kelemahan di kami itu di bagian pemasaran saja. Kita tuh cuma bisa memasarkan di Kalteng saja,” ujar Fahriyan dalam podcast Perindo dengan tema Mengenal Lebih Jauh Tentang Tanah Swapraja di Kalteng, Jumat (12/8/2022).
Dia menuturkan, persoalan harga menjadi pemicu sulitnya produk-produk Kalteng bisa bersaing di luar daerah. Harga di luar daerah yang dibanderol untuk produk Kalteng dinilai masih cukup tinggi.
“Karena harga yang kita kirim untuk keluar itu, contohnya ke Jakarta, masih kurang untuk bersaing. Karena dianggapnya harga kami ini masih mahal,” ucapnya.
Menurutnya, produk unggulan, batu masih cukup jadi primadona. Tidak melulu untuk cincin, beberapa produk kerajinan batu dari Kalteng juga bisa dijadikan hiasan di ruang tamu.
“Ciri khas yang utamanya itu Batu Kecubung. Untuk batu itu, ada yang untuk ditaruh di meja, macam hiasan. Dan rata-rata sih kebanyakan yang laku, yang kemarin produk kami juga sempat dipakai Pak Sandiaga Uno, itu di cincin,” katanya.
Dia mengungkapkan, terkait keberadaan songket kondisinya saat ini hampir sulit ditemukan. Bahkan, lanjut dia mereka kerap memesan dari Jawa.
“Songket di kami, sudah nggak ada regenerasi. Kami rata-rata songket pun pesannya di wilayah Jawa, motifnya dari kami. Kaya kerajinan rotan, itu pun terbatas juga,” ucapnya.
Editor: Kurnia Illahi