Polisi Masih Buru 3 Pembunuh Anggota Polda Kalteng yang Tewas Dikeroyok di Kampung Narkoba

PALANGKA RAYA, iNews.id - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Palangka Raya masih memburu tiga pelaku pembunuh anggota Polda Kalteng Aipda Andre Wibisono yang masih buron. Diketahui, korban tewas setelah dikeroyok di kampung narkoba puntun, Jumat (2/12/2022) lalu.

Dalam kasus ini, polisi telah menangkap delapan orang pelaku dan semuanya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Juga

Anggota Polda Kalteng Tewas di Kampung Narkoba Puntun, Polisi Buru 4 Pelaku

"Betul mas anggota Satreskrim Polresta Palangka Raya terus melakukan penyelidikan agar para tersangka yang masih buron ini dapat ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Kasi Humas Polresta Palangka Raya Iptu Sukrianto, Minggu (11/12/2022).

Tiga pelaku yang buron, kata dia, harus ditangkap. Sebab, salah satu dari pelaku yang buron, kuat dugaan sebagai pelaku yang menembak korban dengan menggunakan airsoft gun.

Baca Juga

Ngeri, Ada 9 Titik Luka Polisi Tewas di Kampung Narkoba, dari Sayatan hingga Bekas Tembak

Dia juga mengatakan bahwa pihaknya sudah mengantongi tiga identitas pelaku yang buron tersebut.

"Upaya demi upaya sudah dilakukan untuk menangkap para pelaku pembunuh anggota Polda Kalteng yang kabur tersebut. Kami juga sudah mengantongi sejumlah ciri-ciri pelaku agar mudah nantinya untuk menangkapnya," ujarnya.

Baca Juga

Polisi di Kalteng Tewas Ditembak dan Dianiaya di Kampung Narkoba, 12 Orang Ditangkap

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalteng Kombes Pol Faisal F Napitupulu meminta agar para pelaku yang masih buron untuk menyerahkan diri ke kantor kepolisian terdekat.

Apabila yang bersangkutan tidak menyerahkan diri, kata dia, maka pihaknya tidak akan berhenti untuk mencari para pelaku.

Baca Juga

Kurang dari 24 Jam, Terduga Pelaku Pembunuhan Polisi di Kampung Narkoba Puntun Dibekuk

"Saya sarankan mereka segera menyerahkan diri, agar perkara ini segera rampung dan mereka juga wajib mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai aturan hukum yang berlaku," tegasnya.

Editor: Candra Setia Budi