Sisa Populasi Pesut Mahakam, Lumba-lumba Air Tawar Asli Indonesia yang di Ambang Kepunahan

JAKARTA, iNews.id - Pesut Mahakam atau yang memiliki nama latin Orcaella Brevirostris adalah mamalia air tawar dan mempunyai tubuh mirip seperti lumba-lumba. Oleh karena itu, satwa ini juga umum dikenal sebagai lumba-lumba air tawar asli Indonesia.
Seperti namanya, lumba-lumba air tawar ini memang hidup di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur dan Sungai Kapuas, Kalimantan Barat.
Sayangnya, mamalia yang menjadi salah satu ikon Kalimantan Timur ini masuk dalam kategori critically endangered (kritis atau terancam punah).
Dalam konteks global, keberadaan spesies yang memiliki nama lain Irrawaddy Dolphin ini sudah sangat kritis dan mencapai tingkat keterancaman tertinggi. Satu tingkat lagi, status hewan langka ini dapat mencapai kepunahan.
Berikut hal-hal yang perlu diketahui tentang Pesut Mahakam, termasuk di habitat status keberadaan terbarunya saat ini yang dilansir iNews.id, Senin (8/8/2022).
Mengutip laman prokom.kukarkab.go.id, hasil penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Konservasi RASI (Rare Aquatic Species of Indonesia) menyebutkan bahwa Pesut atau Irrawaddy dolphin bukanlah jenis ikan. Mirip dengan lumba-lumba, pesut adalah mamalia yang hidup dengan melahirkan dan menyusui anaknya. Praktis, Pesut Mahakam tidak bernapas menggunakan insang layaknya ikan, melainkan dengan paru-paru.
Secara morfologi, Pesut Mahakam memiliki panjang tubuh maksimal hingga 2,75 meter dengan berat 90-200 kilogram. Biasanya, pesut jantan lebih besar daripada betina.
Sementara, bayi pesut yang baru lahir umumnya memiliki panjang 90 cm hingga 1 meter dengan berat 10-12 kilogram.
Pesut biasanya memiliki warna kulit keabu-abuan sampai abu-abu terang. Nyaris mirip dengan lumba-lumba, pesut memiliki bentuk badan yang hampir mendekati oval dengan sirip punggung yang lebih kecil dan agak ke belakang.
Jika lumba-lumba memiliki kepala atau moncong runcing, kepala pesut atau lumba-lumba air tawar berbentuk bulat dengan mata yang berukuran lebih kecil. Spesies ini juga mempunyai mulut lebih lebar dibanding lumba-lumba serta di atas kepalanya terdapat lubang pernapasan atau lubang sembur.
Editor: Komaruddin Bagja