Kelompok warga pemegang IUPHKM pun mengalah untuk menghindari bentrokan. Namun mereka mengatakan akan mengerahkan massa lebih banyak untuk mengambil kembali lahan mereka yang dikuasai PT WYKI.
"Kami ternyata dibenturkan dengan warga sendiri. Kami dari LBH tidak ingin berbenturan," ujar Tambunan dari LBH Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) yang mendampingi warga.
Sementara itu PT WYKI menolak disebut mengerahkan warga yang menjadi anggota Koperasi Plasma untuk mengadang ratusan warga yang datang.
"Itu keinginan mereka karena merasa terganggu dengan aksi ini," ujar Humas PT WYKI, Hendri Kertama.
PT WYKI tak ingin masalah ini berlarut-larut. Setelah Lebaran, PT WYKI akan menyelesaikan masalah ini dengan melibatkan Kementerian Lingkunan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mendapat kepastian hukum.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait