Nakhoda Kapal, Sahriadi, mengatakan, karamnya kapal pengangkut pupuk tersebut bermula saat gelombang besar dan angin kencang pada Senin dini hari. Saat itu air laut masuk ke dalam kapal hingga menyebabkan kapal miring dan terbalik.
Selanjutnya, seluruh ABK yang berjumlah delapan orang menyelamatkan diri menggunakan lift craft. "Ombaknya besar, sekitar 2,5 meter," katanya.
Kasus tenggelamnya kapal pengangkut pupuk ini telah ditangani Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit. Kedelapan korban juga masih belum bisa diperiksa karena masih menunggu masa pemulihan kesehatan.
"Masih dilakukan penyelidikan. Untuk mengetahui penyebab kapal tenggelam akan dilihat dari tiga unsur, kelalaian, alam atau teknis," kata Kasi Status hukum dan Sertifikasi Kapal KSOP Karyanta.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait