Mandi wajib setelah berhubungan tidak mesti dengan keramas memakai shampo sebelum mandi wajibnya tuntas. (Foto: Freepik)

Doa Mandi Wajib setelah Berhubungan

Hal utama yang dilakukan saat mandi wajib adalah mengawalinya dengan membaca niat.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari fardhan lillaahi ta’aala. 

Artinya: “Aku berniat mandi junub untuk menghilangkan hadas besar fardu karena Allah ta’ala.” an haid" atau "Untuk menghilangkan nifas".

Tata Cara Mandi Wajib setelah Berhubungan Suami Istri

1. Mengawali dengan Niat

Niat dibaca atau dilafalkan bersamaan dengan saat pertama kali menyiramkan air ke anggota badan.

2. Membersihkan Kedua Tangan

Sesuai sunnah, tahap mencuci tangan ini bisa dilakukan sampai 3 kali. Hal itu dimaksudkan agar tangan benar-benar bersih dari najis.

3. Membersihkan Bagian Tubuh yang Kotor

Membersihkan bagian tubuh yang kotor dilakukan dengan tangan kiri. Bagian yang dimaksud antara lain adalah kemaluan, dubur, ketiak dan lain-lain.

4. Mencuci Tangan Ulang

Setelah itu, bersihkan kembali tangan yang telah dipakai untuk membersihkan bagian yang kotor. 

5. Berwudhu

Lakukan wudhu sesuai tata cara seperti wudhu saat akan sholat dan tentunya dengan niat wudhu.

6. Membasuh Kepala

Tahap ini dilakukan dengan cara mengguyur kepala dengan air sebanyak 3 kali sampai pangkal rambut.

7. Memisah-misah Rambut Menggunakan Jari

Memisah setiap sela-sela rambut menggunakan jari bertujuan agar air guyuran lebih bisa merata secara keseluruhan.

8. Mengguyur Seluruh Tubuh dengan Air

Mengguyur atau membasahi seluruh tubuh dengan air dilakukan secara merata dari ujung rambut ke ujung kaki. Biasanya dimulai dari bagian kanan terlebih dahulu.

Tata cara mandi wajib setelah berhubungan ini berdasarkan hadis Nabi SAW yang diriwayatkan Siti Aisyah RA:

إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ ثُمَّ يُفْرِغُ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلاَةِ ثُمَّ يَأْخُذُ الْمَاءَ فَيُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي أُصُولِ الشَّعْرِ حَتَّى إِذَا رَأَى أَنْ قَدْ اسْتَبْرَأَ حَفَنَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ حَفَنَاتٍ ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ.

“Apabila beliau mandi karena junub, beliau memulai dengan membasuh kedua tangannya, lalu menuangkan (air) dengan tangan kanannya ditangan kirinya lalu membasuh farjinya. Kemudian beliau berwudhu seperti wudhunya untuk shalat, kemudian mengambil air lalu memasukkan jari-jarinya ke dasar rambut hingga apabila ia sudah merasa bersih, beliau siramkan air di atas kepalanya dengan tiga siraman. Kemudian beliau meratakan ke seluruh tubuhnya, lalu membasuh kedua kakinya.” (Muttafaq ‘alaih)

Berdasarkan hadis di atas, kemudian dapat diuraikan mandi wajib setelah berhubungan suami istri tidak harus dengan keramas. Terpenting seluruh tubuh mulai ujung kepala sampai kaki tersiram air dengan sempurna.

Demikian ulasan mengenai mandi wajib setelah berhubungan apakah harus keramas yang penting diketahui agar bisa menjalankan ibadah dengan maksimal.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network