Budi Pradono terinspirasi dari rumah tradisional yang berdiri di atas kolam. Maka, dia ‘mengangkat’ massa bangunan sehingga udara bisa lewat melalui bagian bawah tempat kolam berada.
Bagi Budi, ini adalah salah satu cara melestarikan konsep bangunan tradisional di masa modern.
Budi mengandalkan warna serba putih pada rumah tersebut untuk memberi kesan ringan dan elegan. Atapnya sengaja didesain lebih tinggi sebagai hasil dari kebutuhan kenyamanan ruang.
Dari seluruh sudut pandang, rumah ini terlihat mencolok di antara rumah sekitarnya.
Selain untuk tempat tinggal, Rumah Miring juga difungsikan sebagai galeri seni. Lantai dasarnya yang sangat terbuka dan tempat kolam renang punya akses ke bangunan sebelahnya yang menjadi ruang pameran. Sementara satu lantai di atas kolam renang terdapat kamar tidur yang memiliki kamar mandi luas.
Tangga besi dari plat yang berlubang mencegah air hujan menggenang dan membuatnya licin. Tangga ini mengantar hingga ke lantai tiga, tempat kamar tidur tamu yang punya living room berdinding kaca dengan pemandangan 180°.
Meski kawasan perumahan ini sangat terjaga keamanannya, namun area tapak rumah hanya dibatasi sungai kecil dengan perumahan warga di seberangnya. Sudut kemiringan dan peletakan struktur bingkai baja berperan penting dalam menciptakan ruang privasi yang terbuka dari arah dalam, namun meminimalisasi akses visual dari arah luar.
Ruangan yang tertutup di area kamar tidur hanyalah kamar mandi. Namun tetap saja, 50 cm bagian atasnya yang bersebelahan dengan ruang dalam tetap menggunakan material dinding kaca.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait