Contoh-contoh Autobiografi Diri Sendiri yang Singkat dan Jelas
1. Contoh Autobiografi
Aku adalah Andre, anak sulung dari dua bersaudara. Aku memiliki seorang saudara kembar yang bernama Malik Ibrahim. Aku lahir di Bandung pada 10 Oktober 2001
Ayahku berprofesi sebagai pegawai negeri sipil di kantor Pemda kota Bandung. Sedangkan ibuku adalah seorang ibu rumah tangga. Bisa dibilang aku berasal dari keluarga yang berkecukupan.
Aku tidak pernah ingin menyombongkan harta yang ayahku punya, apalagi aku juga jarang meminta hal-hal yang aneh-aneh kepada kedua orang tuaku.
Aku berprinsip, apa-apa yang kuinginkan, harus bisa aku dapatkan dengan hasil kerja keras dan keringat sendiri.
Di tahun 2008, aku mulai merasakan apa yang namanya pendidikan. Aku bersekolah di SDN yang ada di pusat kota Bandung, tak jauh dari pemda tempat ayahku bekerja.
Kemudian, setelah lulus dari SD aku melanjutkan sekolahku pada tahun 2014 di SMP yang tidak jauh dari rumahku.
Sejak saat itulah aku mulai tertarik dengan dunia wirausaha dan mulai belajar berjualan online. Awalnya memang tidak berjalan begitu mulus.
Akan tetapi, berkat kerja keras dan hasil usahaku, hingga saat ini aku bisa membayar uang sekolahku sendiri sampai aku SMA sekarang tanpa harus meminta kepada orang tua.
2. Contoh Autobiografi
Aku adalah gadis kelahiran Bandung tanggal 20 Juni 1999 yang bernama Mulan. Meski aku lahir di Bandung, namun kini aku sedang tinggal di Sukabumi dan merupakan siswi kelas XII jurusan IPA di SMAN 12 Sukabumi.
Aku tinggal bersama dengan kedua orang tuaku di salah satu perumahan yang ada di kota Sukabumi. Kedua orang tua berprofesi sebagai pegawai swasta di pusat kota.
Olahraga merupakan salah satu kegemaranku, khususnya jogging. Selain gemar berolahraga, aku juga tertarik pada bidang-bidang terkait lingkungan, tanaman, dan tumbuh-tumbuhan.
Kesehatan merupakan hal yang sangat fatal bagi diri sendiri dan orang lain. Dan lingkungan adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhinya.Oleh karena itu, menurutku kesehatan dan lingkungan saling berhubungan erat satu sama lain.
Mengapa aku bisa berpikir seperti itu? Karena saat aku masih kecil dulu, aku dan keluarga tinggal di bantaran kali Ciliwung.Setiap musim hujan tiba, pemukiman kami pasti selalu kebanjiran dan kami terpaksa harus mengungsi ke penampungan.
Hal yang sama terjadi setiap tahun secara berulang-ulang. Peristiwa itulah yang membuatku berpikir begitu kritis terhadap bencana banjir. Sesungguhnya, banjir datang bukan semata-mata karena alam saja, melainkan ada faktor yang lain, yaitu manusia.
Manusia kadang suka tidak sadar sering membuang sampah sembarangan ke sungai. Hal ini akan membuat resapan air tersumbat. Selain itu, pemukiman liar yang penduduknya padat di pinggir kali Ciliwung juga merupakan faktor pendukung banjir lainnya.
Berkaca dari pengalaman, aku bertekad untuk mengedukasi dan mengarahkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan ke sungai lagi.
Salah satu usahaku untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan bergabung menjadi anggota komunitas peduli lingkungan di kotaku sekarang, Sukabumi.
Setiap hari Sabtu atau Minggu, biasanya aku ikut dalam kegiatan bakti sosial dan penyuluhan.
Selain bergabung dengan komunitas tersebut, aku juga bergabung dengan beberapa komunitas lainnya untuk mendukung hobi olahragaku seperti komunitas sepeda Sukabumi dan tanaman hias.
3. Contoh Autobiografi
Nama saya Aldi, biasa dipanggil Al. Saya laki-laki yang lahir di Sleman pada Juni. Ibu saya bernama Sri dan ayah saya bernama Tarji. Saya adalah anak tunggal.
Pendidikan pertama saya di TK Pertiwi Asri, setelah itu saya bersekolah di SDN 10 Bantul. Selanjutnya saya meneruskan di SMPN 5 Turi dan kemudian saya meneruskan di SMKN 2, jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).
Hobi saya bermain game, keinginan saya ingin menjadi seorang pengusaha hebat yang bisa membuka lowongan pekerjaan bagi orang banyak.
Editor: Komaruddin Bagja