get app
inews
Aa Text
Read Next : Tempati Posisi Teratas Jalan Rusak hingga 191,56 Km, Ini Penjelasan Pemprov Kalteng

Curah Hujan Tinggi, 6 Desa di Pulang Pisau Kalteng Terendam Banjir

Rabu, 07 September 2022 - 17:30:00 WIB
Curah Hujan Tinggi, 6 Desa di Pulang Pisau Kalteng Terendam Banjir
Banjir yang merendam salah satu desa di Kecamatan Banama Tingang, Pulang Pisau, Kalteng, Rabu (7/9/2022). )ANTARA/ HO)Banjir yang merendam salah satu desa di Kecamatan Banama Tingang, Rabu (7/9/2022). ANTARA/ HO-Pemerintah Kecamatan Banama Tingang)

PULANG PISAU, iNews.id - Curah hujan tinggi menyebabkan banjir di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Rabu (7/9/2022). Tercatat ada enam desa di Kecamatan Banama Tingang yang terendam banjir dengan ketinggian bervariasi.

Camat Banama Tingang Ngeok T Rasad mengatakan, keenam desa yang terendam banjir yakni Desa Tangkahen, Bawan, Tambak, Ramang, Hanua dan Desa Hurung. Saat ini aparat kecamatan setempat bersama unsur Tripika masih terus melakukan pendataan dan memantau sejauh mana dampak banjir tersebut.

Selain itu, semua kepala desa yang terdampak banjir diminta terus memantau setiap perkembangan dan terus meningkatkan kewaspadaan.

"Selain tingginya curah hujan, DAS Kahayan juga tidak mampu lagi menampung debit air sehingga air meluap membanjiri desa-desa dan pemukiman penduduk di sekitarnya," ujarnya, Rabu (7/9/2022).

Menurutnya, aparat setempat memberdayakan seluruh alat bantu yang dimiliki desa untuk mengantisipasi hal yang buruk serta membentuk posko tanggap bencana di lokasi rawan banjir.

“Ketinggian air berbeda-beda mulai setinggi lutut hingga sebatas pinggang orang dewasa. Air masih bisa naik apabila curah hujan terus tinggi,” katanya.

Dia mengimbau seluruh masyarakat setempat untuk selalu waspada dan tanggap. Semua pihak harus bersinergi menjaga keselamatan masyarakat dari dampak banjir dan kemungkinan berbagai penyakit yang timbul akibat banjir.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Tekson mengungkapkan tim reaksi cepat (TRC) sudah ditempatkan untuk pengkajian, identifikasi, mendata cakupan lokasi banjir dan kerusakan sarana serta prasarana fasilitas layanan umum yang terdampak.

Dikatakan Tekson, Desa Tangkahen merupakan yang paling terdampak akibat banjir. Ketinggian debit air di desa tersebut mencapai 80-90 sentimeter dengan beberapa fasilitas terdampak meliputi rumah ibadah, sekolah, kantor desa, balai desa, puskesmas dan PAUD.

“Data sementara di Desa Tangkahen untuk tempat tinggal atau rumah yang terdampak sebanyak 313 dengan 387 kepala keluarga (KK). Untuk desa lainnya yang terdampak tim masih melakukan pendataan,” ujar Tekson.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut