PALANGKA RAYA, iNews.id - Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah meningkatkan jumlah rumah layak huni bagi masyarakat terus dilakukan. Di bawah kepemimpinan Gubernur Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Edy Pratowo, selain prioritas pada infrastruktur, pendidikan dan kesehatan, juga fokus pada program tarhadap penurunan angka kemiskinan dan kesenjangan sosial.
Salah satu program tersebut, yakni peningkatan rumah layak huni bagi masyarakat, sehingga diharapkan dengan menempati rumah layak huni akan berdampak pada aspek lain. Di antaranya, kesehatan warga yang meningkat, ketahanan keluarga, hingga memberikan tingkat kenyamanan baik secara fisik maupun psikis, dan tidak kalah pentingnya akan melahirkan rasa aman.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah per Desember 2021, Jumlah Rumah Tangga saat ini 699.499 unit. Untuk persentase Rumah Layak Huni (RLH) di Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan data BPS, Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) saat ini cenderung meningkat sejak 2017 sampai dengan 2021, yakni:
- Tahun 2017 sebesar 42,17 persen;
- Tahun 2018 sebesar 43,79 persen;
- Tahun 2019 sebesar 47,90 persen;
- Tahun 2020 sebesar 51,97 persen;
- Tahun 2021 sebesar 55,34 persen.
Peningkatan persentase Rumah Layak Huni ini tidak terlepas dari peran Pemprov Kalteng dalam melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan pemerintah pusat melalui kegiatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan melalui program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota melalui APBD dan DAK.
Dalam kurun waktu enam tahun, sejak 2017-2022, program bedah rumah di Provinsi Kalimantan Tengah telah berhasil meningkatkan jumlah rumah layak huni sebanyak 15.529 unit, yakni:
- Tahun 2017 sebanyak 2.000 unit dengan anggaran Rp29.612.500.000;
- Tahun 2018 sebanyak 3.570 unit dengan anggaran Rp54.169.500.000;
Editor : Anindita Trinoviana
Artikel Terkait