Akhiri Masa Jabatan, Gubernur Kalteng Persembahkan Karya-karya Monumental

Bundaran Besar Simbol Ketahanan dan Peradaban
Renovasi bundaran besar Palangka Raya kini telah usai, dan merupakan kebanggan bagi masyarakat Kalimantan Tengah. Selain itu, menjadi kado terindah di akhir masa jabatan Gubernur Kalteng.
Bundaran besar yang persis berada di jantung Kota Palangka Raya tersebut, berdiri megah menyerupai Talawang (perisai), memaknai ketahanan dan simbol peradaban.
“Kalimantan Tengah harus memiliki landmark, terlebih Kota Palangka Raya yang merupakan ibu kota provinsi, harus mencerminkan wajah Provinsi Kalimantan Tengah. Bundaran ini diharapkan menjadi tugu peringatan kebangkitan pembangunan di Kalteng, dan sentrum budaya dan peradaban,” ujar Sugianto Sabran.
APBD dan Shrimp Estate
Berbanding lurus dengan capaian-capaian pembangunan di era kepemimpinan Sugianto Sabran-Edy Pratowo, APBD Kalteng meningkat tajam menyentuh angka Rp8,79 triliun pada anggaran murni tahun 2024. Bahkan, diperkirakan akan mampu menyentuh angka Rp10 triliun pada anggaran perubahan. Hal ini menunjukkan kenaikan tiga kali lipat sejak awal menjabat pada 2016, APBD Kalteng hanya Rp3,43 triliun.
Sugianto Sabran mengatakan, dengan peningkatan APBD yang meningkat tajam, akan semakin mudah dalam melaksanakan program dan kegiatan prioritas, termasuk pengembangan kawasan tambak udang vaname (shrimp estate) di Kabupaten Sukamara, yang akan mampu menjadi daya ungkit perekonomian masyarakat pesisir khususnya.
"Kawasan tambak udang vaname yang kita kembangkan saat ini seluas 40,17 hektare, hal ini akan dikembangkan optimal. Ke depan, akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi yang tangguh di Kalimantan Tengah,” tuturnya.
Editor: Anindita Trinoviana